Kegiatan tahunan JOTA-JOTI (Jamboree On The Air – Jamboree On The Internet) kembali digelar dengan semangat mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDGs Nomor 4: Pendidikan Berkualitas.
JOTA-JOTI 2024 mengusung tema “Connecting Scouts for a Better World,” yang bertujuan menghubungkan para Pramuka dari berbagai negara melalui teknologi radio dan internet untuk meningkatkan keterampilan digital serta pengetahuan global.
JOTA-JOTI tahun ini berfokus pada pemberdayaan pemuda melalui teknologi dan pendidikan digital, sebuah upaya yang sejalan dengan misi SDGs dalam menyediakan akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Melalui berbagai aktivitas seperti diskusi online, webinar, serta kolaborasi lintas negara, peserta diharapkan dapat mengembangkan kemampuan komunikasi, pemahaman antarbudaya, serta literasi digital.
Menurut data dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), sekitar 258 juta anak dan remaja di seluruh dunia masih belum mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Kegiatan seperti JOTA-JOTI dinilai dapat berperan penting dalam menutup kesenjangan ini dengan membuka ruang belajar yang lebih inklusif, terutama dalam hal pengenalan teknologi digital kepada generasi muda.
Sejumlah inisiatif edukatif dilakukan selama JOTA-JOTI 2024, salah satunya adalah program “Digital Literacy for All,” yang berfokus pada peningkatan literasi digital bagi Pramuka di daerah-daerah terpencil.
Program ini melibatkan mentor dari berbagai organisasi nirlaba yang membantu melatih para pemuda dalam menggunakan teknologi dengan bijak dan produktif.
Selain itu, JOTA-JOTI juga membuka ruang bagi diskusi mengenai isu-isu global seperti perubahan iklim, kesehatan mental, dan pengentasan kemiskinan, yang semuanya berkaitan erat dengan tujuan SDGs.
Kegiatan JOTA-JOTI juga menjadi ajang pertukaran budaya antar Pramuka dari berbagai negara. Melalui platform internet, mereka bisa berbagi pengalaman dan cerita tentang kehidupan sehari-hari di negara masing-masing, yang memperkuat rasa saling pengertian dan toleransi.
Tahun ini, lebih dari 3 juta peserta dari 150 negara turut berpartisipasi, menjadikan JOTA-JOTI salah satu kegiatan pramuka terbesar di dunia.
Dalam wawancara dengan salah satu peserta, Rizka, seorang Pramuka dari Indonesia, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantunya dalam memahami penggunaan teknologi secara lebih baik.
“Lewat JOTA-JOTI, saya bisa belajar banyak hal tentang dunia luar dan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk hal-hal positif. Ini sangat menginspirasi saya untuk terus belajar,” ungkapnya.
Dengan tema yang sejalan dengan SDGs, khususnya dalam mendukung pendidikan yang berkualitas dan inklusif, JOTA-JOTI 2024 berhasil menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka terus relevan di era digital dan siap berkontribusi pada pencapaian tujuan global untuk masa depan yang lebih baik.
___
Pewarta : Ahmad Hilman Anwari
Editor : Jojo